Nasib Mahasiswa UNP Usai Diusir Warga, Dipulangkan dan Bakal Kena Sanksi

Nasib Mahasiswa UNP Usai Diusir Warga, Dipulangkan dan Bakal Kena Sanksi

Rabu, 28 Juni 2023, Juni 28, 2023

 

Viral Mahasiswa KKN UNP diusir dari tempat KKN mereka di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, Sumbar. 


Redaksi.Jk - Sudah jatuh tertimpa tangga, mungkin pribahasa ini cocok untuk menggambarkan kondisi pada mahasiswa dan mahasiswi Universitas Negeri Padang (UNP) yang diusir warga dari tempat Kuliah Kerja Nyata (KKN).


Kini para mahasiswa KKN dipulangkan ke rumah dan kos masing-masing. 


Pihak UNP diketahui juga akan memberikan sanksi kepada 30 mahasiswa tersebut.


Para mahasiswa KKN UNP tersebut diusir oleh warga di kawasan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, Sumatera Barat.


Hal tersebut buntut dari video yang diposting ke akun media sosial.


Para peserta KKN itu menyindir fasilitas yang mereka dapatkan selama berada di kawasan Bungus.


Mereka menilai daerah tempat mereka melaksanakan KKN jauh lebih buruk ketimbang daerah-daerah lain.


Gegara ucapannya itu, mereka akhirnya diusir warga.


Sementara itu, pihak kampus Universitas Negeri Padang akhirnya memproses kejadian viral tersebut.


Sekretaris UNP Erianjoni mengatakan pihaknya akan berdialog dengan Camat Bungus Teluk Kabung terkait hal itu.


Ia memastikan pihak kampus akan memproses kejadian ini.


Bila mungkin mahasiswa UNP ini tidak bisa KKN di Bungus Barat lagi, makan akan dipindahkan ke daerah lain.


"Kalau memang nggak bisa mahasiswa itu ditempatkan KKN di situ lagi, akan kita pindahkan ke tempat lain, dan ini memang kesalahan dari mahasiswa kita ya, karena etika berkomunikasinya yang buruk," imbuh Erianjoni.


Erianjoni mengatakan, mestinya hal tersebut tidak terjadi.


Menurutnya, bila ada permasalahan atau hal-hal lain yang dialami di lokasi KKN, mahasiswa mesti mengkomunikasikannya dengan dosen pembimbing lapangan (DPL).


Selain DPL, kata dia, UNP juga punya wadah lain untuk komunikasi mahasiswa yaitu unit pelaksana pusat KKN.


"Ini memang keliru. Mahasiswa kita harus diberi pembelajaran, tidak semua harus semuanya lewat media sosial, kan ada wadah komunikasinya, DPL dan unit pelaksana pusat KKN," kata Erianjoni.


"Sederhana saja, mereka kebablasan juga bermedia sosial, tentu masyarakat tidak terima.


Menyangkut nama daerah tentu sensitif," ujar dia.


Selain itu, Erianjoni menilai sejumlah mahasiswi itu juga belum siap untuk bisa memahami masyarakat dan daerah setempat.


"Jadi, ya mereka (warga) tak terima, mereka (mahasiswa KKN) posting di media sosial kekecewaannya karena harapan yang diharapkan tak terjadi.


Fasilitas yang mereka harapkan tidak dapat, sementara mereka harus bayar.


Barangkali anak KKN ini juga cemburu di daerah lain ada yang tidak bayar," tutur dia.


Lanjutnya, pasca video itu viral, dan diduga warga tak terima, mahasiswa KKN itu sudah kembali ke kos-kosan dan rumah masing-masing.


Sebelumnya, viral di media sosial video sejumlah mahasiswi yang mengekspresikan diri tentang kesannya saat menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN).


“Kalian libur semester? Mana maen. KKN-lah. KKN kalian di mana?


Tanah Datar, Lima Puluh Kota? Bungus lah, air gak ada, mandi di Musala.


Diusir? Ngontrak bayar pula,” ucap sejumlah mahasiswi dalam video tersebut.


Adapun video lainnya juga tersebar di lini masa medsos menunjukkan seorang pria tengah berbicara kepada mahasiswa dan mahasiswi KKN itu.


"Adik-adik dianggap tidak ada membawa perubahan, sampai nanti ada penyelesaiannya oleh dosen pembimbingnya kepada kami, kepada Bapak Camat dan Lurah."


"Jadi itu keputusannya, karena untuk mengingat keamanan adik-adik juga di lingkungan.


Karena pasti ada warga yang membaca itu, karena ini bukan masalah adik-adik dengan pemerintah," kata pria dalam video itu.



Sumber: tribunnews.com

TerPopuler