Tertangkap! Ini Dia Identitas Keempat Pelaku Begal yang Tewaskan Mahasiswa UMSU

Tertangkap! Ini Dia Identitas Keempat Pelaku Begal yang Tewaskan Mahasiswa UMSU

Kamis, 22 Juni 2023, Juni 22, 2023

 

Para pelaku setelah diamankan polisi. 


Redaksi.Jk, MEDAN - Empat pelaku begal sadis yang tewaskan mahasiswa UMSU ditangkap polisi dan diberi hadiah timah panas di kakinya.


Dikutip dari akun Instagram Polrestabes Medan keempat pelaku yakni, Rafizafana, Muhammad Rizki, Andriansyah dan Nur Ahmad Aulia.


Kapolrestabes Medan, Kombes pol Valentino Alfa Tatareda membenarkan penangkapan terhadap para pelaku.


"Ada beberapa tersangka yang kita amankan," kata Valentino kepada Tribun-medan, Rabu (21/6/2023).


Ia menuturkan, saat ini para pelaku sudah diamankan di unit Sat Reskrim Polrestabes Medan, untuk dilakukan pemeriksaan.


"Sudah ada yang diamankan tapi kita kembangkan lagi," sebutnya.

Nur Ahmad Aulia, satu begal yang dihadiahi timah panas petugas saat dibawa ke Polrestabes Medan (TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH)

Amatan tribun-medan dari foto yang di-posting di akun Instagram Polrestabes Medan, kaki para pelaku dibalut dengan menggunakan perban.

Sebelumnya, seorang mahasiswa UMSU bernama Insanul Anshori Hasibuan, meninggal dunia usai menjadi korban begal.

Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Mustafa, Kecamatan Medan Timur, pada Rabu (14/6/2023) dinihari.

Namun, hingga kini polisi belum mampu menangkap para pelaku yang masih berkeliaran.

Kepala Humas UMSU, Ribut Priadi membenarkan kejadian begal yang menyebabkan mahasiswa nya meninggal dunia.

"Kita membenar itu adalah mahasiswa UMSU, dan saat ini jenazah sudah dikebumikan di kampung halamannya," kata Ribut saat diwawancarai di kampus UMSU, Jumat (16/6/2023).

"UMSU sendiri sangat berduka atas peristiwa yang terjadi terhadap mahasiswa korban Begal," sambungnya.

Ia menyampaikan, dari pihak kampus UMSU menyerahkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian dan berharap para pelaku segera ditangkap.

"Untuk itu kita menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada aparat kepolisian dan berharap pelakunya segera ditangkap," sebutnya.

Ribut juga enggan membeberkannya kronologis kejadian tersebut, lantaran telah menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada polisi.

"Untuk kejadian awal, mungkin nanti dari polisi lah yang bisa menjelaskan. Kita nggak mendalami peristiwa nya seperti apa, kita menunggu polisi," ungkapnya.

Dia juga menghimbau kepada seluruh mahasiswa, agar tetap berhati-hati dan selalu waspada.

Selain itu, ia juga meminta polisi agar lebih aktif lagi melakukan patroli dan menindak tegas para pelaku begal.

"Kita berharap mahasiswa ini lebih berhati-hati, agar tidak beraktivitas di malam - malam sampai larut malam, mudah-mudahan tidak ada lagi kejadian serupa," tuturnya.

Menurut Ilham Azhari Hasibuan, teman yang ketika itu bersama korban, kejadian itu terjadi sekira pukul 03.00 WIB.

Waktu itu, ia bersama korban keluar dari kost untuk mencari makan.

"Jam 03.00 WIB itu saya bangun tidur, si almarhum belum tidur dia lapar, ngajak nyari makanan," kata Ilham kepada Tribun-medan, Rabu (14/6/2023).

Ia mengatakan, lalu mereka berangkat dengan menggunakan sepeda motor untuk mencari makanan.

Lalu, ditengah perjalanan mereka dikejar oleh dua unit sepeda motor.

"Berangkat kami dari gang Sena, mau masuk ke simpang Jalan Mustafa datang dua sepeda motor dari belakang, berboncengan jumlahnya empat orang," sebutnya.

Ilham menyampaikan, lantaran merasa curiga ia yang ketika itu mengemudikan sepeda motor langsung tancap gas.

Saat itu, para pelaku ini mencoba menarik korban yang diboncengnya hingga terjatuh.

"Saya curiga langsung gas, di gas. Dipepet, entah ditunjang entah ditarik, almarhum jatuh ke dekat pohon di situ," ungkapnya.

Dikatakannya, waktu korban terjatuh salah satu pelaku sempat berhenti, sementara sepeda motor lainnya masih tetap mengejar dirinya sambil mengacungkan celurit ke arahnya.

"Sepeda motor yang dibelakang itu tetap ngejar, saya gas terus. Celurit itu dimain-mainkan ke arah kepala saya. Saya ngelak," bebernya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa celurit yang diacungkan oleh pelaku ini sempat mengenai punggungnya hingga terluka.

"Jadi kepala saya nggak kenak, celurit itu mengenai punggung saya, lukanya itu sepanjang 6-7 cm, dalam 2 sentimeter. Disuruh jahit cuma saya nggak mau," ujarnya.

Ilham menyampaikan, waktu itu dia berteriak minta pertolongan kepada warga yang saat itu berada di sana.

Lantaran warga telah ramai, para pelaku ini pun melarikan diri.

Lalu, setelah para pelaku kabur ia pun kembali melihat korban yang sudah terbaring di pinggir jalan.

"Waktu saya cek dompetnya hilang, diduga diambil sama pelaku. Sementara handphonenya tercecer, lalu warga yang menemukan ngasih ke saya," katanya.

Ilham menyampaikan, waktu itu kondisi korban masih bernyawa, dengan dibantu warga menghubungi rumah sakit.

Tak lama, mobil ambulan pun datang dan membawa korban ke rumah sakit Imelda di Jalan Bilal Ujung, Kota Medan.

"Korban sempat dibawa ke rumah sakit Imelda. Kondisinya masih hidup, masih bisa berteriak dia di lokasi," ucapnya.

Lalu, setelah mendapatkan beberapa jam perawatan medis akhirnya korban pun dinyatakan meninggal dunia.

Saat ini, jenazah masih dalam perjalanan menuju ke kampung halamannya di Desa Pasar Ujung Batu, Kecamatan Sosa, Padang Lawas, untuk dimakamkan.

"Ini kami masih di jalan, ngantar almarhum ke kampungnya," ungkapnya.

Ia mengatakan bahwa, kasus tersebut pun telah dilaporkan ke polisi dan berharap para pelaku segera ditangkap.

"Kawan - kawan dari kampus sudah ngebantu untuk membuat laporan ke polisi," pungkasnya.



TerPopuler