 |
| Kantor Desa Talang Mulya, Dimana kantor tersebut tidak memiliki plang dan diduga tengah sengketa dengan warga karena tunggakan pembayaran lahan |
Pringsewu Lampung.Jajakkriminal.online - Setelah mencuatnya Dugaan Pungli Berselimut PTSL dan bobrok nya kinerja kepala desa talang mulya kecamatan teluk pandan kabupaten pesawaran yang di keluhkan warga kini fakta baru adanya pungli selain PTSL trungkap kembali.
Penelusuran media ini dalam sistem kinerja pemerintah desa ada juga dugaan pungli berkedok galian Septic tank dimana warga penerima manfaat atau bantuan tersebut diduga harus merogoh kocek 400 ribu untuk bisa memiliki Septic tank karena harus bayar upah untuk galian lubang septic tank.
Padahal program Septic tank tersebut adalah program pemerintah pusat melalui pemerintah daerah kabupaten pesawaran dimana kucuran anggaran untuk proyek tersebut bersumber dari APBN.
Namum hal tersebut malah dijadikan kesempatan oleh oknum aparat desa untuk meraup keuntungan dengan cara menarik sumbangan kepada warga jika tidak ingin mengeluarkan uang warga harus menggali lubang septic tank tersebut.
Dikatakan oleh warga dusun talang mulya kepada awak media yang meminta jangan di munculkan namanya dalam berita (23/07) "benar mas waktu itu pas saya dapat bantuan untuk septic tank katanya kalau mau terima beres saya harus bayar 400.000 yang minta pokmas kalau gak mau bayar segitu saya disuruh gali sendiri ya saya mending gali sendiri dibantu sama anak anak saya, gak tau kalau warga yang lain mas yang dapat bantuan ini dipintain duit apa enggak."tukasnya"
Terpisah saat media ini meminta tanggapan kepada Dahlan selaku tokoh masyarakat terkait kinerja pemerintah desa setempat dia malah meluapkan rasa kecewanya kepada aparat pemerintah desa talang mulya "saya sangat kecewa terhadap kepala desa sekarang karena kinerjanya tidak transparan kepada masyarakat, sejak menjabat dari tahun 2022 desa talang mulya ini tidak ada bangunan sama sekali kemana dana desanya."ujarnya"
Saya sangat menyayangkan dengan kinerja kepala desa setempat dan juga aparatur desanya, selain pengelolaan dana desa ada juga pungli yang sudah terjadi belakangan ini dimana diantaranya adalah pungli untuk program PTSL dan juga ada pungutan kepada masyarakat untuk galian suptic tank, saya sangat sangat kecewa kenapa kok bisa bisanya terjadi hal seperti ini."imbuhnya"
Menurut Dahlan jika di bandingkan dengan kepala desa yang dulu terlihat sangat berbeda "dulu walaupun ada bantuan meski hanya sedikit kami masyarakat tahu ada anggaran dana desa kami tau kemana anggarannya untuk apa anggarannya kami semua tau, tapi kalau sekarang ini semua tertutup. Jadi saya sangat berharap untuk pemerintah desa yang sekarang kalau bisa jangan seperti ini apa salahnya semua warga ini di rangkul kami warga juga pengen tau anggaran dana desa itu kamana larinya."tukasnya" (MP)