TNI Rider 408 Boyolali dan Korban Pemukulan Relawan Ganjar Dapat Dukungan Masyarakat

TNI Rider 408 Boyolali dan Korban Pemukulan Relawan Ganjar Dapat Dukungan Masyarakat

Rabu, 03 Januari 2024, Januari 03, 2024

 



Jejak Kriminal - Boyolali - Viralnya video kejadian kasus pemukulan terhadap relawan simpatisan Capres no.3 Ganjar pranowo yang dilakukan beberapa oknum TNI Rider 408 Boyolali beberapa hari lalu yang tersebar luas dimedia sosial. Diduga hal ini dikarenakan suara iring-iringan motor kampanye dengan knalpot brong yang dianggap mengganggu disebabkan suaranya yang terlalu keras dan bising.

Saat beberapa relawan simpatisan kampanye Ganjar menggeber-geber motornya melewati area jalan raya sonolayu tepat didepan Markas TNI 408. Hal itu diduga memancing beberapa oknum anggota TNI Rider 408 dan mencegat para pengendara yang akhirnya terjadilah pemukulan terhadap korban relawan simpatisan Ganjar hingga harus dirawat insentif di rumah sakit dengan kondisi terluka dan penuh lebam.

Akibat viralnya kejadian kasus pemukulan tersebut membuat seluruh masyarakat memberikan perhatiannya kepada kasus ini. Perhatian masyarakat disampaikan kepada kedua belah pihak dengan memberikan karangan bunga sebagai bentuk dukungan. 

RSUD Boyolali pintu depan gerbang bagian selatan nampak berjajar karangan bunga yang diberikan masyarakat sebagai bentuk dukungan dan keperihatinan kepada para relawan Capres no. 3 korban pemukulan oknum TNI. Hal ini membuat perhatian sebagian masyarakat sekitar yang melewati area tersebut memberikan simpatik kepada para korban.

Ternyata berjajarnya karangan bunga sebagai bentuk dukungan simpatik tersebut bukan hanya ada didepan RSUD Boyolali yang diberikan masyarakat untuk para korban. 

Tetapi ada pula berjajar karangan bunga didepan Markas Komando 408 sebagai bentuk dukungan masyarakat kepada anggota TNI 408. Disebabkan ada beberapa anggota TNI yang terlibat pemukulan mendapat pemeriksaan dan proses hukum. Hal ini menarik simpatik masyarakat untuk memberikan dukungannya, karena apa yang dilakukan anggota TNI tersebut dianggap mewakili rasa kesal yang sudah lama terganggu dengan suara bising motor kampanye menggunakan knalpot brong dan dinilai tidak tahu tempat saat geber-geber motornya bahkan dinilai ugal-ugalan.

Warsono"warga Boyolali yang sempat dimintai pendapat dalam hal ini mengatakan" Aku sendiri merasa simpatik dan kasihan dengan korban serta seluruh keluarganya mendapatkan musibah seperti itu. Tapi juga merasa empatik dengan yang dilakukan anggota TNI tersebut. Karena memang banyak yang merasa terganggu dengan suara motor knalpot brong saat kampanye. Lewat depat RS aja digeber-geber lewat jalanan padat penduduk juga digeber-geber pastinya ada warga yang merasa terganggu. Ini malah didepan markas TNI yaaa wajar aja para anggota disitu ada yang terganggu juga dan terjadilah hal seperti itu. Tapikan sudah ada proses hukumnya juga untuk para pelakunya" ungkapnya, simpatik kepada kedua belah pihak.

Diharapkan hal ini tidak akan terjadi lagi dan semua pihak saling menyadari dan saling menghargai. Peserta kampanye yang menggunakan motor knalpot brong lebih memperhatikan lokasi yang dilewati diarea lingkungan masyarakat. Supaya tercipta rasa saling menjaga dan menghargai satu sama lainnya. 

TerPopuler