Ini Daftar Gunung Api di Sulawesi, Terbanyak di Sulawesi Utara

Ini Daftar Gunung Api di Sulawesi, Terbanyak di Sulawesi Utara

Rabu, 24 April 2024, April 24, 2024

 Jejak kriminal.onlain

Sejumlah  di Sulawesi masih tergolong aktif. Sebagai daerah dalam rangkaian Cinci Api Pasifik, Indonesia memiliki antara 750 dan 915 gunung api aktif atau tidak aktif, atau sekitar dua pertiga dari total gunung api dunia.

Menado,jejak kriminal.onlain-Pulau Sulawesi dilambangkan sebagai laba-laba yang berbaring di air dengan juntaian semenanjungnya yang dianggap seperti kakinya.

Bentuk Pulau ini terkadang juga diperanggapkan sebagai pria tanpa kepala, yang lengannya adalah semenanjung utara dan timur laut, sedangkan kakinya dibentuk oleh kedua semenanjung selatan.

Sedangkan bagian tengah Pulau Sulawesi terdiri dari sejumlah pegunungan yang sejajar satu sama lain yang disebut Pegunungan Verbeek.

Begitulah Albertus Christiaan Kruyt dan Nicolaas Adriani, dua orang penyiar Kristen dari Belanda menggambarkan Pulau Sulawesi dalam De Bare'e-sprekende Torajas van Midden Celebes, Volume I yang terbit di Batavia pada 1912.

Selain kaya dengan adat istiadat pemukimnya, Pulau Sulawesi juga mempunyai kekayaan sumberdaya alam yang melimpah. Di lain sisi, kita juga punya keistimewaan geologi dan vulkanologi.

Pulau Sulawesi menjadi wilayah yang ditandai sebagai bagian  atau Lingkaran Api Pasifik (Inggris: Pacific Ring of Fire). Sebagai daerah cincin api kita sering mengalami gempa bumi, letusan gunung berapi dan tsunami yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik.

Cincin Api Pasifik memiliki antara 750 dan 915 gunung api aktif atau tidak aktif, atau sekitar dua pertiga dari total gunung api dunia.

Indonesia secara umum terletak di tempat pertemuan Cincin Api Pasifik disertai Sabuk alpida yang membentang dari Asia Tenggara hingga Eropa Barat.

Pulau-pulau bagian timur Indonesia (Sulawesi, Maluku, dan Papua) dianggap sebagai bagian dari Cincin Api Pasifik, karena bertemunya dua lempeng tektonik utama, yaitu Lempeng Pasifik dan Lempeng Indo-Australia.

Nah, Pulau Sulawesi, kecuali Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Selatan menyimpan ‘kekayaan vulkanologi' berupa Gunung Api.

1. Gunung Ambang.

Gunung Ambang dengan ketinggian 1.795 mdpl adalah salah satu gunung berapi yang terletak di Sulawesi Utara, tepatnya di Kotamobagu. Gunung Ambang adalah sebuah gunung berapi kompleks dalam kawasan Cagar Alam Gunung Ambang. Gunung berapi ini memiliki beberapa kawah dan lima bidang Solfatara. Menurut catatan sejarah, peristiwa letusan terakhir terjadi sekitar tahun 1845.

2. Gunung Soputan.

Gunung Soputan berketinggian1.784 mdpl. Gunung ini terbentuk pada masa Kuarterner di tepi selatan kaldera Tondano, dan merupakan salah satu gunung api teraktif di Sulawesi. Tercatat telah terjadi letusan yang cukup sering dalam rentang waktu beberapa tahun sekali. Letusan besar terakhir terjadi pada 2018.


3. Gunung Mahawu.

Gunung Mahawu adalah gunung berapi stratovolcano dengan tinggi 1.324 mdpl. Gunung Mahawu memiliki lebar 180 meter dengan kedalaman kawah 140 meter dan memiliki dua kerucut piroklastik di lereng utara. Orang Minahasa menamainya mahawu seringmengeluarkan abu. Ada pula yang memberinya nama gunung Roemengas. Gunung ini pernah mengeluarkan letusan kecil pada tahun 1789. Kemudian tahun 1994, Mahawu juga mengeluarkan letupan lumpur fumarol dan aktivitas geiser terjadi sepanjang danau kawah yang berwarna kehijau-hijauan dan terakhir pada tahun 1999.

4. Gunung Klabat.

Gunung Klabat merupakan gunung tertinggi di Provinsi Sulawesi Utara. Puncak ketinggiannya mencapai sekitar 2100 mdpl. Gunung ini oleh masyarakat Tonsea (Minahasa Utara) disebut juga Gunung Tamporok. Gunung ini merupakan objek wisata alam dan dapat ditelusuri mulai dari Airmadidi (Ibu Kota Kabupaten Minahasa Utara). Gunung ini merupakan gunung api yang tidak aktif lagi. Puncak Gunung Klabat ini mempunyai kepundan berbentuk danau kecil dengan air yang sangat jernih. Mendaki gunung klabat melalui daerah air madidi ditempuh sekitar 8 jam perjalanan.

5. Gunung Lokon.

Gunung Lokon adalah sebuah gunung berapi berketinggian 1.580 mdpl di dekat Kota Tomohon. Sesuai namanya, Gunung Lokon berarti yang tertua dan terbesar. Pengertian lain ialah orang yang sudah tua, atau tertua berbadan besar. Dalam bahasa daerah juga disebut Tua Lokon atau Tou Tua Lokon, artinya orang yang sudah tua. Gunung Lokon adalah Gunung yang masih aktif, Gunung Lokon memiliki lubang kawah di sisi nya dan bukan di puncak gunung ditemukan juga jejak kaki raksasa di sekitar gunung ini. Letusan dahsyat terakhir terjadi pada 2011.

Tercatat pada Kamis, 14 Juli 2011 pukul 22:45 WITA gunung Lokon di kawah Tompaluan meletus dengan lontaran material pijar, pasir, dan hujan abu setinggi sekitar 1.500 meter. Selanjutnya, letusan kembali terjadi pada Jumat dini hari sekitar pukul 01.30 Wita dengan lontaran material vulkanik setinggi 600 meter. Letusan ini mengakibatkan lebih dari 10.000 warga di beberapa desa, di antaranya Kinilow, Tinoor, dan Kakaskasen mengungsi ke Tomohon atau Manado. Sedikitnya dalam sehari setelah letusan telah dua warga meninggal sebagai akibat tidak langsung dari letusan.

6. Gunung Tangkoko.

Gunung Tangkoko dengan ketinggian 1.113 adalah sebuah gunung berapi yang kini masuk dalam Cagar Alam Gunung Tangkoko Batuangus . Cagar alam ini terletak di Kecamatan Bitung Utara, Kota Bitung. Cagar alam seluas sekitar 3.196 hektare ini merupakan tempat perlindungan monyet hitam sulawesi, tarsius, kuskus, maleo, dan rangkong. Di lereng timur gunung ini terdapat kubah lava Batu Angus. Berdasarkan catatan sejarah, letusan terjadi hanya sekali ketika abad ke-19.

7. Gunung Ruang.

Gunung Ruang adalah sebuah gunung berapi kerucut Tipe-A yang terletak di pulau dengan nama sama yang termasuk dalam administrasi Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro. Terdapat dua kampung yang berada di pulau vulkanik ini, yaitu Desa Laingpatehi dan Desa Pumpente. Ketinggian puncak gunung yang berupa kubah lava ini adalah 725 m dari permukaan rata-rata laut (sebelum letusan 2024 ini). Pulau Ruang merupakan bagian puncak dari gunung api yang menjulang dari dasar Laut Sulawesi. Gunung api ini adalah yang paling selatan dari rangkaian gunung api pada busur Sangihe. 

Catatan pertama mengenai letusan gunung ini adalah pada 1808. Meskipun gunung ini cukup aktif dengan selang waktu erupsi antara satu sampai lima puluh tahun, perhatian terhadap gunung ini relatif kurang apabila dibandingkan dengan Gn. Karangetang yang lebih aktif. Letusan Gunung Ruang pada bulan April 2024 adalah aktivitas yang terakhir dan merupakan letusan yang tercatat paling spektakuler. 

Masih banyak lagi gunung gunug yang aktiv di sulawesi utara, sambungan di brita ke 2.

R  m.



TerPopuler